“Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni an naar.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Islam dengan tegas menyatakan bahwa Yahudi dan Nashrani adalah orang-orang kafir
Allah Ta'ala berfirman :
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih bin Maryam”. (Al Maidah: 17 dan 72).
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan: “Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga (keyakinan trinitas)”. (Al Maidah: 73).
Tentang Yahudi, Allah menyatakan kekafiran mereka dengan firman-Nya :
“Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan: “Hati kami telah tertutup” – sampai pada ucapan Allah – “Dan bagi orang-orang kafir itu adzab yang menghinakan”. ( Al Baqarah: 88-90).
Yahudi dan Nashrani adalah kaum yang telah dilaknat Allah Ta'ala
Hal ini ditandaskan sendiri oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya :
“Telah dilaknat Allah orang-orang kafir dari Bani Israil (Yahudi dan Nashrani) melalui lisan Nabi Daud dan Isa bin Maryam”. (Al Maidah: 78).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:
“Laknat Allah kepada Yahudi dan Nashrani”. (Muttafaqun ‘alaihi).
Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai dan Nashrani adalah orang-orang yang disesatkan Allah Ta'ala
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya Yahudi itu adalah kaum yang dimurkai Allah sedangkan Nashrani adalah kaum yang tersesat”. (H.R Tirmidzi dengan sanad shahih).
Yahudi dan Nashrani telah mengubah-ubah keaslian kitab suci mereka (Taurat dan Injil) dalam rangka mengikuti hawa nafsu mereka.
Allah Ta'ala berfirman :
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri (karangan mereka) lalu berkata: “Ini datang dari Allah” dengan maksud untuk memperoleh keuntungan (dunia) yang sedikit”. (Al Baqarah: 79).
Kalaupun seandainya mereka tidak melakukan perbuatan jahat ini, mereka tetap diperintah untuk mengikuti Al Qur’an atau Nabi Shalllahu 'alaihi wassalam.
Allah berfirman :
“Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (Al A’raaf: 158).
Yahudi dan Nashrani selalu memendam kedengkian terhadap kaum muslimin
Allah beritakan isi hati mereka ini di dalam firman-Nya :
“Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) menginginkan agar mereka dapat memurtadkan kalian (kaum muslimin) setelah kalian beriman. Hal itu disebabkan kedengkian yang ada pada diri mereka”. (Al Baqarah: 109).
Kedengkian mereka akan timbul dan menyala-nyala tatkala kaum muslimin mendapatkan kebaikan dari Allah
Allah berfirman :
“Orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkan suatu kebaikan kepada kalian (kaum muslimin) dari Tuhan kalian”. (Al Baqarah: 105).
Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kaum muslimin mengikuti agama kufur mereka
Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman tatkala berfirman (yang artinya):
“Dan selama-lamanya Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mau mengikuti agama mereka”. (Al Baqarah: 120).
“Mereka (Yahudi dan Nashrani) tidak henti-hentinya memerangi kalian (kaum muslimin) sampai mereka mampu memurtadkan kalian seandainya mereka sanggup”. (Al Baqarah: 217).
Sikap kaum Muslimin terhadap Yahudi dan Nasrani
1. Al Bara’ (ketegasan atau berlepas diri)
Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan Yahudi dan Nashrani sebagai teman dekat/pemimpin karena sebagian mereka itu adalah teman dekat bagi sebagian yang lainnya. Maka barangsiapa diantara kalian berloyalitas kepada mereka maka dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (Al Maidah: 51).
“Berilah maaf dan teruslah mengajak orang berbuat kebaikan (dakwah) serta berpalinglah dari orang-orang bodoh (kafir) itu”. (Al A’raaf: 199)
Bahkan larangan tersebut berlaku juga bagi kerabat terdekat sekalipun.
Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai teman dekat apabila mereka lebih mencintai kekufuran daripada keimanan”. (At Taubah: 23).
2. Berhati-hati dalam menerima berita dari kaum Yahudi dan Nasrani
Allah berfirman :
“Dan jika datang kepada mereka (kaum muslimin) sebuah berita berupa keamanan atau kerusuhan maka ternyata mereka (tergesa-gesa) menyebarluaskan berita itu (kepada masyarakat awam). Kalau seandainya saja mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul dan ulil amri (umara dan ulama) diantara mereka, maka pastilah orang-orang yang dalam ilmunya (para ulama) itu akan mampu memberikan jalan keluarnya”. (An Nisaa’: 83).
3. Memerangi kaum Yahudi dan Nasrani bila mereka lebih dahulu memerangi kaum Muslimin
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang telah memerangi kalian namun janganlah kalian (kaum muslimin) melewati batas (dalam peperangan tersebut)”. (Al Baqarah 190).
oleh: Said Soad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar