Meluruskan Aqidah Sesuai Al Qur'an dan As Sunnah

Senin, 19 Juli 2010

Bahaya Riya


Imam Ghazali berkata: "Bahaya Riya itu mempunyai dua noda dan dua musibah".

Musibah yg pertama ialah: nihil tidak mendapat surga, yakni orang yg diriwayatkan oleh Rasulullah SAW dg sabdanya:
"Sesungguhnya surga itu berbicara,dan kata surga: " Saya ini haram bagi orang2 yg kikir dan riya".


hadits ini mengandung 2 (dua) makna::
makna yg pertama: yg dimaksud kikir disini, yakni kikir dalam ucapan, yaitu tidak mau mengucapkan yang sebaik-baiknya, yakni :
"LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH"
dan riya disini yakni riya yg paling buruk, yaitu riya munafik, yang riya akan imannya dan riya akan tauhidnya. dalam hal ini memberi harapan bahwa seseorang yg mu'min tidaklah akan demikian.

makna yg kedua: apabila mereka itu tidak henti-hentinya dari bersifat riya dan kikir dan tidak menjaga dirinya, maka disini terdapat dua bahaya:
a. terkena oleh sialnya dari sifat tadi, maka jatuhlah dalam kekufuran dan hilanglah surga itu dari padanya sama sekali. Na'udzubillah.
b. kikir dan riya itu lama kelamaan akan menyebabkan lepasnya iman, maka dengan demikian dia berhak kekal di neraka. Na'udzubillah.

Musibah yg kedua dari sebab riya ialah masuk neraka. 
Berkata Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda :
"yang paling awal diseru di hari kiamat ialah orang yg hafal al Quran, dan seorang yg perang sabil (mati dalam peperangan) dan seorang yg kaya. maka firman Allah kepada orang yg hafal Al Quran tsb: "Apakah Aku ini tidak mengajarmu, mengajar Al Quran yg Aku turunkan kepada RasulKu?". maka jawab orang itu: "tentu saja ya Tuhanku". Maka firman Allah: "digunakan apakah ilmu yg engkau miliki itu?". maka jawabnya: "saya amalkan dan saya kaji siang dan malam". maka firman Allah: "kamu dusta!". demikian pula para Malaikat bersabda: "ya kamu dusta". firman Allah: "kamu sebenarnya ingin dipuji oleh orang2 bahwa engkau ini seorang Qori, maka ganjaranmu itu cukuplah dengan pujian orang2 itu, itulah ganjaranmu".
sekarang giliran orang kaya yg dihadapkan ke hadirat Allah SWT. Firman Allah: "apakah engkau tidak diberi kekayaan olehKu, sehingga engkau tidak membutuhkan kepada siapapun?". maka jawabnya: "tentu saja ya Tuhan, hamba ini sudah diberi kekayaan olehMu". maka firman Allah: "dipergunakan apakah kekayaan yg Aku berikan kpdmu itu?". maka jawabnya: "saya pergunakan utk bersilaturahmi dan bersedekah". maka firman Allah: "kamu berdusta!". demikian pula para Malaikat bersabda: "Ya memang kamu berdusta". maka firman Allah: "sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai orang yg murah tangan. nah, pujian orang-orang itulah sebagai bagian untukmu".
kemudian tibalah giliran orang yg mati dalam peperangan dihadapkan kepada Allah SWT, maka Allah berfirman: "apa yg telah engkau lakukan di dunia?". maka jawabnya: "saya diperintahkan perang sabil, dan perintah itu saya jalankan sampai saya mati dalam peperangan tsb". firman Allah: "kamu dusta!". demikian pula para Malaikat bersabda: "ya memang kamu berdusta!". maka firman Allah: "sebetulnya engkau ingin dipuji ssebagai seorang pemberani/pahlawan. pujian itulah cukup bagianmu".
kemudian Rasulullah menepuk lututku, kata Abu Hurairah dan bersabda pula: "Ya Abu Hurairah, mereka itulah orang-orang yg pertama-tama dinyalakan api neraka untuknya".

dan berkata Sayyidina Abdullah bin Abbas: " saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya neraka dan ahli neraka (penghuninya)) menjerit-jerit dalam menghadapi tukang-tukan riya".
Sayyidina Abdullah bin Abbas bertanya: "Bagaimana jeritannya neraka?". sabda Rasulullah SAW: "Dari panasnya api yg dipakai untuk menyiksa ahli riya".

dalam masalah noda-noda/celaan-celaan tadi mengandung pelajaran bagi orang-orang yg tajam mata hatinya. Allah jua yg memberikan Karunia dengan Rahmatnya.

Sumber: Kitab MINHAJUL 'ABIDIN oleh IMAM GHAZALI 
diterjemahkan Oleh KH. ABDULLAH bin NUH

Tidak ada komentar: