Termasuk salah satu perkara yang memperjelas pentingnya seorang muslim berhias dengan kelemahlembutan dalam dakwah dan pengajaran adalah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menghardik seseorang yang memukul orang yang makan dari kebunnya tanpa ijinnya dan mengambil bajunya, sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada orang itu untuk memberi makan orang yang lapar dan mengajari orang yang tidak tahu, serta memerintahkan dia (si pemilik kebun-pen.) untuk mengembalikan baju itu kepadanya (orang yang mengambil-pen).
Al Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan dari ‘Abbad bin Syarohil (seseorang dari bani Ghubar) Radhiallahu‘anhu, dia bercerita :
“Kami ditimpa masa paceklik , kemudian aku mendatangi Al-Madinah. Lalu aku mendatangi satu kebun dari kebun-kebun Madinah. Akupun kemudian mengambil setangkai (buah), kemudian aku mengeluarkan biji-bijian yang ada di dalamnya. Lalu aku memakannya dan menyimpannya di dalam bajuku. Kemudian datang pemilik kebun itu, lalu dia memukulku dan mengambil bajuku. Maka aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberitahukan kepada beliau. Maka beliau berkata kepada si pemilik kebun itu, “Apakah engkau sudah memberinya makan ketika dia lapar? Dan apakah engkau sudah mengajarinya ketika dia tidak tahu ?” Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar pemilik kebun itu mengembalikan pakaian kepadanya dan memberinya satu atau setengah wasaq makanan. [Sunan Ibnu Majah, Kitab At-Tijarot, Bab Man Marro ‘ala Masyiyah Qoum Au Haith, Hal Yushibu minhu ? Nomor hadits 2319, 2/35 (dicetak dengan tahqiq Doktor Al-A’zhomi).
Dan Asy-Syaikh Al-Albani berkata tentangnya : “Shahih.”Shahih Sunan Ibnu Majah, No. Hadits 1861, 2/31.
Maka lihatlah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia tidak hanya berwasiat kepada orang yang memukul itu untuk memberi makan orang yang lapar, mengajari orang yang tidak tahu, dan mengembalikan pakaiannya, bahkan beliau memerintahkan juga untuk memberi 60 sho’ atau 30 sho’ makanan kepada orang yang dipukul. Sesungguhnya beliau benar-benar diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Beliau sangat kasih dan sayang kepada kaum mukminin.
[Dinukil dari buku Lemah Lembut dalam Dakwah, karya Dr. Fadhl Ilahi. Penerbit Pustaka Al Haura Hal: 42-43]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar