Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Tuhan kami adalah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (beristiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat, 30)
Menurut istilah bahasa istiqamah berarti tetap teguh, terus-menerus, konsisten atau teguh pendirian. Maksudnya adalah sikap kemantapan dalam menjalankan perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan mengikuti sunnah Rasul dalam semua amalnya. lstiqamah adalah salah satu sifat atau sikap yang terpuji, dan dimiliki para nabi dan rasul serta para pengikutnya yang setia.
Seperti kita ketahui bahwa kondisi keimanan setiap orang dapat bertambah dan berkurang (yaziidu wa yanqus) dari waktu ke waktu. Jika iman sedang naik akan bersemangat dalam melakukan ibadah. Tetapi jika iman sedang menurun semangat beribadah melemah atau menjadi malas. Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Fushshilat di atas menjanjikan sorga serta tiadanya perasaan takut dan sedih bagi mereka yang istiqamah.
Para sahabat dan tabi'in memberi pengertian atau penafsiran tentang istiqamah antara lain seperti berikut:
Abu Bakar (radliyallahu 'anhu): "Mereka tidak mempersekutukan Allah sedikitpun dan tidak berpaling kepada selain Allah. Mereka beristiqamah di atas keyakinan bahwaAllah adalah Rabb mereka"
Umar bin Al-Khaththab (radliyallahu 'anhu): "Mereka istiqamah dengan taat kepada Allah dan tidak menyimpang sebagaimana menyimpangnya serigala"
Utsman bin Affan (radliyallahu 'anhu): " Istiqamah berarti segala amal ikhlas karenaAllah"
Ali (radliyallahu 'anhu): "Mereka istiqamah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan"
Ibnu Abbas: "Mereka istiqamah di atas persaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah"
Mujahid dan Ibrahim An-Nakha'i: "Mereka mengucapkan la ilaha illallah dengan tidak berbuat syirik setelahnya hingga berjumpa dengan Allah".
Upaya untuk menggapai agar hati istiqamah telah banyak disampaikan para ulama di antaranya adalah:
Pertama, menempatkan cinta kepada Allah SWT di atas segala-segalanya, dapat mengesampingkan semua kepentingan dunia yang selalu melingkupi kehidupan manusia.
Kedua, mentaati atau mengutamakan perintah dan larangan Allah, misalnya menjaga waktu shalat dan melakukannya dengan khusyu'.
Ketiga, selalu berzikir atau banyak mengingat kepada Allah, bahwa Allah selalu hadir dan melihat segala tindak-tanduknya.
Keempat, bergaul dengan orang-orang saleh dan ulama, agar selalu tertarik untuk meniru jejak dan menimba ilmu dari mereka.
Kelima, rajin mengikuti majelis talim atau pengajian agar selalu terbina keimanannya.
Perlu direnungkan dengan mendalam :
“Maka tetap teguhkan pendirianmu sebagaimana yang telah engkau diperintahkan serta orang-orang yang bertobat bersamamu” (QS. Hud, 112)
Sumber bacaan: Buletin Masjid Baiturrahim
Menurut istilah bahasa istiqamah berarti tetap teguh, terus-menerus, konsisten atau teguh pendirian. Maksudnya adalah sikap kemantapan dalam menjalankan perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan mengikuti sunnah Rasul dalam semua amalnya. lstiqamah adalah salah satu sifat atau sikap yang terpuji, dan dimiliki para nabi dan rasul serta para pengikutnya yang setia.
Seperti kita ketahui bahwa kondisi keimanan setiap orang dapat bertambah dan berkurang (yaziidu wa yanqus) dari waktu ke waktu. Jika iman sedang naik akan bersemangat dalam melakukan ibadah. Tetapi jika iman sedang menurun semangat beribadah melemah atau menjadi malas. Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Fushshilat di atas menjanjikan sorga serta tiadanya perasaan takut dan sedih bagi mereka yang istiqamah.
Para sahabat dan tabi'in memberi pengertian atau penafsiran tentang istiqamah antara lain seperti berikut:
Abu Bakar (radliyallahu 'anhu): "Mereka tidak mempersekutukan Allah sedikitpun dan tidak berpaling kepada selain Allah. Mereka beristiqamah di atas keyakinan bahwaAllah adalah Rabb mereka"
Umar bin Al-Khaththab (radliyallahu 'anhu): "Mereka istiqamah dengan taat kepada Allah dan tidak menyimpang sebagaimana menyimpangnya serigala"
Utsman bin Affan (radliyallahu 'anhu): " Istiqamah berarti segala amal ikhlas karenaAllah"
Ali (radliyallahu 'anhu): "Mereka istiqamah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan"
Ibnu Abbas: "Mereka istiqamah di atas persaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah"
Mujahid dan Ibrahim An-Nakha'i: "Mereka mengucapkan la ilaha illallah dengan tidak berbuat syirik setelahnya hingga berjumpa dengan Allah".
Upaya untuk menggapai agar hati istiqamah telah banyak disampaikan para ulama di antaranya adalah:
Pertama, menempatkan cinta kepada Allah SWT di atas segala-segalanya, dapat mengesampingkan semua kepentingan dunia yang selalu melingkupi kehidupan manusia.
Kedua, mentaati atau mengutamakan perintah dan larangan Allah, misalnya menjaga waktu shalat dan melakukannya dengan khusyu'.
Ketiga, selalu berzikir atau banyak mengingat kepada Allah, bahwa Allah selalu hadir dan melihat segala tindak-tanduknya.
Keempat, bergaul dengan orang-orang saleh dan ulama, agar selalu tertarik untuk meniru jejak dan menimba ilmu dari mereka.
Kelima, rajin mengikuti majelis talim atau pengajian agar selalu terbina keimanannya.
Perlu direnungkan dengan mendalam :
“Maka tetap teguhkan pendirianmu sebagaimana yang telah engkau diperintahkan serta orang-orang yang bertobat bersamamu” (QS. Hud, 112)
Sumber bacaan: Buletin Masjid Baiturrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar